Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Menjadi Akuntan Handal

pxhere.com

Mungkin kalian sering mendengar istilah akuntan ataupun akuntansi. Bahkan kalian juga mungkin pernah mengirimkan surat lamaran kerja di bidang akuntansi.

Seperti bekerja pada bidang lainnya, kerja di bidang akuntansi tentu memiliki nilai tertentu yang khusus serta harus diperhatikan. Dengan nilai khusus tersebut akan membentuk karakter ataupun pribadi yang baik sehingga bisa dijadikan sebagai keunggulan tersendiri di lingkungan sosial ataupun lingkungan perusahaan.

Salah satu nilai khusus yang penting dalam bidang akuntansi adalah akuntabilitas atau dapat dipertanggung jawabkan. Untuk menjadi akuntan yang akuntabel atau dapat dipertanggung jawabkan harus memiliki karakter dasar yang diperlukan.

Berikut ini ada beberapa informasi mengenai karakter dasar yang harus dimiliki sesorang untuk menjadi akuntan yang professional di dalam perusahaan.

Akurat

Kerja di bidang akuntansi tentu tidak lepas dari 2 hal ini yaitu angka dan uang. Penggunaan ataupun penulisan angka harus benar dan akurat karena hal itu menyangkut kepentingan orang lain sehingga jika suatu saat terjadi masalah dapat dipertanggung jawabkan.

Sebuah bukti transaksi yang valid merupakan hal yang sangat penting dalam bidang akuntansi supaya transaksi yang sudah dilakukan bisa diakui dan dipertanggung jawabkan.

Dalam kehidupan diliingkungan bisnis ataupun lingkungan sosial masyarakat, akurasi merupakan salah satu nilai yang penting.

Dengan akurasi akan memberikan kepercayaan orang lain terhadap diri kita. Sesuatu yang akurat tentu akan lebih baik dibandingkan dengan seusatu yang kurang bahkan tidak akurat.

Detail

Untuk bisa mendapatkan ataupun menghasilkan sesuatu yang akurat atau memiliki akurasi yang tinggi tentu membutuhkan detail ataupun kejelian. Tanpa adanya detail, akurasi yang tinggi ataupun keakuratan sulit bahkan tidak bisa tercapai.

Seorang akuntan dituntut untuk selalu detail dalam melakukan kegiatan apalagi dalam hal menghitung. Bagi orang akuntansi sesuatu yang tidak detail akan menghasilkan sesuatu yang tidak akurat. Dengan sesuatu yang tidak akurat maka secara otomatis hasilnya tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Logis

Akuntan juga dituntun harus memiliki pemikiran yang logis. Walaupun akuntan lebih banyak bekerja dengan angka, namun kenyataanya akuntansi bukanlah ilmu pasti. Tidak jarang akuntansi harus menggunakan asumsi yang masih logis.

Orang akuntansi cenderung tidak bisa menerima hal-hal yang tidak logis atau tidak masuk akal bahkan cenderung asal-asalan. Hal itu karena mereka cenderung menggunakan logika dibandingkan hal lainnya.

Sebanarnya orang akuntansi bukan orang yang kaku dan tidak mau menerima hal baru. Hanya saja mereka hanya mau menerima hal baru yang masuk akal ataupun masih bisa menggunakan logika.

Terukur

Logika dalam akuntasi yang bisa diterima adalah logika yang terukur. Logika yang terukur merupakan kualitas toleransi yang terendah dalam akuntansi.

Dalam akuntansi logika bisa dibilang terukur jika sudah melalui pengujian yang cukup yang sudah dapat disepakati dan diterima bersama.

Dilingkungan bisnis, tugas utama seorang akuntan adalah mengukur kinerja perusahaan yang dilihat dari aspek keuangan. Untuk bisa menjadi akuntan dengan pengukuran yang baik harus dituntut untuk dapat berpikir, berbicara, bersikap dan bertindak berdasarkan fakta yang didukung dengan data bukan hanya mengandalkan asumsi tanpa dasar yang jelas.

Biasanya seorang akuntan pada saat berpikir, berbicara dan bertindak menggunakan rujukan yang pasti tidak asal-asalan.

Konsisten

Selain membutuhkan akurasi, detail, berpikir logis dan terukur, seorang akuntan juga harus membutuhkan konsistensi. Misalnya dalam melakukan perhitungan data yang banyak tentu dibuthkan konsistensi yang tinggi supaya data yang dihasilkan bisa sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan.

Biasanya orang-orang akuntansi cenderung melakukan pola pikir dan perilaku yang konsisten dengan kata lain tidak mencal-mencel. Contohnya sekali bilang tidak mau menerima suap, maka selamanya tidak akan menerima suap.

Disiplin

Untuk bisa konsisten harus didukung dnegan disiplin yang tinggi. Misalkan dalam membuat laporan keangan, ornag akuntansi harus bisa membuat lapora tersebut tepat waktu sesuai dengan target. Untuk bisa memnuhi target tersebut tentu dibuthkan disiplin yang tinggi.

Secara keseluruhan tugas seorang akuntan bukan tugas yang bisa dibilang bukan main-main serta memiliki disiplin yang tinggi.

Skeptis

Skeptis merupakan salah satu nilai positiv yang harus dimiliki seorang akuntan. Skeptis disini maksidnya adalah tidak mudah mengatakan iya. Sebelum mengatakan iya orang-orang akuntansi biasanya akan mengumpulkan data, kemudian mengolahnya setelah itu baru bisa mengambil keputusan iya atau tidak.

Selain itu skeptis disini maksudnya adalah tidak mudah mempercayai informasi, apalagi sekarang ini banyak sekali berita hoax. Sebelum mempercayai sebuah informasi, mereka akan melakukan verifikasi atau mencari fakta mengenai informasi tersebut. Jika sudah melakukan verifikasi dan terbukti benar baru mereka akan mempercayai informasi tersebut.

Jujur

Jujur merupakan hal terpenting yang harus dimiliki seorang akuntan. Kejujuran dalam hal ini adalah memberikan informasi sesuai dengan  kebenaran ataupun fakta yang sebenarnya.

Jika dalam lingkungan bisnis ataupun pekerjaan kejujuran dijunjung tinggi maka tidak akan ada lagi perbuatan yang bisa melanggar hukum ataupun merugikan perusahan serta pihak lain. Seperti merakayasa laporan keungan, menerima suap, menggunakan fasilitas yang bukan kewenangannya dan masih banyak lagi hal lainnya.

Sebenarnya jujur bisa terbentuk dengan sendirinya jika sudah menjalankan beberapa hal diatas seperti akurat, disiplin, skeptis, konsisten, terukur detail dan logis.

Jadi bukan hanya untuk orang akuntan ataupun bekerja dibidang akuntansi saja kejujuran diperlukan, dibidang lain ataupun bukan orang akuntan saja kejujuran juga sangat penting.