Cerita di Balik Masjid Sunda Kelapa yang Wajib Kamu Tahu

 

Hampir stiap bangunan yang ada memiliki cerita masing masing di baliknya. Seperti misalnya bangunan untuk tempat ibadah umat Islam yang berupa masjid. Di kawasan Jakarta Pusat terdapat salah satu masjid bersejarah yang cukup terkenal. Masjid yang dimaksud adalah Masjid Sunda Kelapa. Apa saja cerita yang ada di balik pembangunan masjid tersebut ? Lalu bagaimana kondisi masjid itu saat ini ? Mari simak ulasannya berikut ini.

Sekilas Cerita  Mengenai Awal Mula Pembangunan Masjid Ini

Awal mula berdirinya tempat ibadah ini adalah dari keinginan masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Pada masa itu, terdapat dua opsi area yang dapat dipilih untuk membangun masjid ini. Tempat yang dimaksud adalah Lapangan Persija dan juga di area Gedung Bappenas. Namun karena kedua tempat ini tidak memungkinkan, lalu dipilihlah tempat lain berupa taman yang memiliki nama layaknya nama masjid tersebut saat ini.

Pembangunan dari masjid ini sendiri dimulai dari tahun 1970. Lalu satu tahun kemudian di tahun 1971, tempat ibadah ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada kala itu. Arsitek yang merancang bentuk bangunan dari Masjid Sunda Kelapa adalah seorang dosen UI di fakultas teknik yang bernama Gustaf Abbas. Uniknya bentuk bangunan dari masjid inilah yang menjadikannya populer di berbagai daerrah.

Sama halnya dengan keadaan bangunan lain di lingkungan tersebut yang berupa beton, bangunan masjid pun terbuat dari bahan beton. Desain berupa masjid ini juga berkaitan dengan bentuk perahu yang menggambarkan pelabuhan bernama sama dengan masjid ini. Pelabuhan itu sendiri merupakan tempat para saudagar muslim di kala itu untuk menyebarkan ajaran agama Islam.

Keadaan Masjid di Saat Ini yang Dapat Kamu Tahu

Arsitektur masjid yang tidak memiliki kubah ini juga menjadikan tampilan tempat ibadah ini terlihat unik. Hingga saat in,iberagam fasilitas telah tersedia pada Masjid Sunda Kelapa. Dengan ukuran yang dimiliki oleh tempat ibadah ini juga mampu menampung ribuan jamaah. Bahkan di waktu waktu tertentu layaknya bulan Ramadhan jemaah yang datang ke masjid ini dapat mencapai 6000 orang.

Di bagian depan masjid terdapat rumah sehat yang telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait. Di masjid yang ada terdapat pula suatu aula bernama Aula Sakinah yang bisa digunakan untuk beragam kegiatan. Sebut saja untuk acara berupa resepsi pernikahan. Sementara untuk akad nikah akan dilakukan di dalam masjid itu sendiri. Terdapat pula kantor pengelola, ruang keuangan, dan juga ruang terpadu di area tempat ibadah ini.

Meskipun memiliki bentuk bangunan yang berbeda dengan kebanyakan masjid lainnya, tempat ibadah ini juga memiliki beragam kegiatan keagaaman di dalamnya. Arsitektur dari bangunan yang ada juga kaya akan unsur sejarah di masa lalu. Yakni berkaitan dengan bentuk kapal serta peran pelabuhan di masa itu yang digunakan sebagai tempat saudagar muslim yang menyebarkan ajaran Islam.