Bagaimana Tanggapan Kafir Quraisy Atas Hijrah Rasul SAW?

pixabay.com

Bagaimana tanggapan kafir quraisy atas hijrah Rasul SAW? Pada tahun 619 M, Khadijah istri Rasulullah SAW wafat. Tak lama berselang, Paman Nabi SAW Abu Thalib juga menyusul Khadijah. Tahun tersebut oleh umat Islam dikenal sebagai Tahun Kesedihan. Nabi Muhammad SAW secara otomatis kehilangan kedua pelindung yang selalu melindunginya dari berbagai bentuk ancaman yang dilakukan oleh kafir quraisy.

Hal ini membuat kaum kafir quraisy melakukan tindakan menjadi-jadi kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya. Kaum kafir quraisy bahkan semakin gila dalam melancarkan intimidasi terhadap Nabi SAW dan para pengikutnya.

Dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari gangguan kaum kafir quraisy yang semakin menjadi-jadi, Rasulullah SAW atas perintah Allah memutuskan untuk hijrah dari Makkah ke Madinah.

Sebelumnya Nabi SAW memerintahkan kepada para sahabatnya untuk hijrah secara diam-diam terlebih dahulu ke Madinah. Baru setelah itu Rasulullah SAW ditemani Abu Bakar ash-Shiddiq RA menyusulnya.

Hijrah Rasulullah SAW ke Madinah ini ditanggapi kaum kafir quraisy dengan kemarahan yang sangat luar biasa. Mereka tidak menginginkan Nabi SAW mengembangkan Islam meski di Madinah sekalipun. Setelah usaha pembunuhan gagal total, kaum kafir quraisy lantas mengadakan sayembara untuk menangkap Nabi SAW hidup atau mati dalam perjalanan hijrahnya.